Indonesia terkenal dengan keragaman budayanya.
Manusia dan kebudayaan adalah satu hal yang tidak bisa di pisahkan karena di
mana manusia itu hidup dan menetap pasti manusia akan hidup sesuai dengan
kebudayaan yang ada di daerah yang di tinggalinya. Manusia merupakan makhluk
sosial yang berinteraksi satu sama lain dan melakukan suatu kebiasaan-kebiasaan
yang terus mereka kembangankan dan kebiasaan-kebiasaan tersebut akan
menjadi kebudayaan. Setiap manusia juga memiliki kebudayaan yang berbeda-beda,
itu disebabkan mereka memiliki pergaulan sendiri di wilayahnya sehingga manusia
di manapun memiliki kebudayaan yang berbeda masing-masing. Perbedaan kebudayaan
disebabkan karna perbedaan yang dimiliki seperti faktor Lingkungan, faktor
alam, manusia itu sendiri dan berbagai faktor lainnya yang menimbulkan
Keberagaman budaya tersebut Seiring dengan berkembangnya teknlogi informasi dan
komunikasi yang masuk ke Indonesia diharapkan dapat dapat memberikan pengaruh
yang positif terhadap kebudayaan masing – masing daerah, karena kebudayaan merupakan
jembatan yang menghubungkan dengan manusia yang lain.
Pengertian Manusia itu sendiri menurut bahasa
berasal dari kata “manu” (Sansekerta), “mens” (Latin), yang
berarti berpikir, berakal budi atau makhluk ang berakal budi (mampu menguasai
makhluk lain). Secara istilah manusia dapat diartikan sebuah konsep atau sebuah
fakta, sebuah gagasan atau realitas, sebuah kelompok (genus) atau
seorang individu.
Manusia adalah mahluk yang luar biasa kompleks.
Kita merupakan paduan antara mahluk material dan mahluk spiritual. Dinamika
manusia tidak tinggal diam karena manusia sebagai dinamika selalu
mengaktivisasikan dirinya.
Kesimpulan umum tentang manusia:
- Manusia adalah makhluk yang berakal, inilah yang membedakan manusia dengan makhluk lain
- Manusia adalah makhluk yang bertanggungjawab atas tugas tugas kekhalifaannya (pelestari atas Bumi dan isinya).
- Manusia adalah makhluk yang diciptakan dari tanah dan selanjutnya berproses mengikuti hukum alam.
- Manusia adalah makhluk yang memiliki sifat sifat ketuhanan yang terbatas.
Sedangkan pengertian kebudayaan menurut bahasa
berasal dari kata budh—> budhi—> budhaya dalam bahasa sansekerta
yang berarti akal, sehingga kebudayaan diartikan sebagai hasil pemikiran atau
akal manusia. Ada pendapat yang mengatakan bahwa kebudayaan yang berasal dari
kata budi dan daya. Budi adalah akal yang merupakan unsure rohani dalam
kebudayaan, sedangkan daya berarti perbuatan atau ikhtiar sebagai unsure
jasmani, sehingga kebudayaan diartikan sebagai hasil dari akal dan ikhtiar
manusia.
Suatu kebudayaan tidak akan pernah ada tanpa
adanya beberapa sistem yang mendukung terbentuknya suatu kebudayaan, sistem ini
kemudian disebut sebagai unsur yang membentuk sebuah budaya, mulai dari bahasa,
pengetahuan, tekhnologi dan lain lain. semua itu adalah faktor penting yang
harus dimiliki oleh setiap kebudayaan untuk menunjukkan eksistensi mereka.
- bahasa, yaitu suatu sistem perlambangan yang secara arbitrel dibentuk atas unsur – unsur bunyi ucapan manusia yang digunakan sebagai gagasan sarana interaksi
- sistem pengetahuan, yaitu semua hal yang diketahui manusia dalam suatu kebudayaan mengenai lingkungan alam maupun sosialnya menurut azas – azas susunan tertentu
- organisasi sosial, yaitu keseluruhan sistem yang mengatur semua aspek kehidupan masyarakat dan merupakan salah satu dari unsur kebudayaan universal
- sistem peralatan hidup dan tekhnologi, yaitu rangkaian konsep serta aktivitas mengenai pengadaan, pemeliharaan, dan penggunaan sarana hidup manusia dalam kebudayaannya
- sistem mata pencarian hidup, yaitu rangkaian aktivitas masyarakat yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup dalam konteks kebudayaan
- kesenian, yaitu suatu sistem keindahan yang didapatkan dari hasil kebudayaan serta memiliki nilai dan makna yang mendukung eksistensi kebudayaan tersebut
- sistem religi, yaitu rangkaian keyakinan mengenai alam gaib, aktivitas upacaranya serta sarana yang berfungsi melaksanakan komunikasi manusia dengan kekuatan alam gaib
Manusia dan kebudayaan pada dasarnya
memiliki hubungan yang sangant erat kaitannya, karena hampir seluruh
kegiatan manusia yang di kerjakaannya setiap saatnya merupakan sebuah
kebudayaan. Berikut ini adalah 4 kedudukan manusia terhadap kebudayaan:
1) penganut kebudayaan,
2) pembawa kebudayaan,
3) manipulator kebudayaan, dan
4) pencipta kebudayaan.
1) penganut kebudayaan,
2) pembawa kebudayaan,
3) manipulator kebudayaan, dan
4) pencipta kebudayaan.
Secara sederhana
hubungan antara manusia dan kebudayaan adalah : manusia sebagai perilaku
kebudayaan, dan kebudayaan merupakan obyek yang dilaksanakan manusia. Tetapi
apakah sesederhana itu hubungan keduanya ?
Dalani sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal, maksudnya bahwa walaupun keduanya berbeda tetapi keduanya merupakan satu kesatuan. Manusia menciptakan kebudayaan, clan setclah kebudayaan itu tercipta maka kebudayaan mengatur hidup manusia agar sesuai dcngannya. Tampak baliwa keduanya akhimya merupakan satu kesatuan. Contoh sederhana yang dapat kita lihat adalah hubungan antara manusia dengan peraturan - peraturan kemasyarakatan.
Pada saat awalnya
peraturan itu dibuat oleh manusia, setelah peraturan itu jadi maka manusia yang
membuatnya hams patuh kepada peraturan yang dibuatnya sendiri itu. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa manusia tidak dapat dilepaskan dari
kebudayaan, karena kebudayaan itu merupakan perwujudan dari manusia itu
sendiri. Apa yang tercakup dalam satu kebudayaan tidak akan jauh menyimpang
dari kemauan manusia yang membuatnya.
Dari sisi lain,
hubungan antara manusia dan kebudayaan ini dapat dipandang setara dengan
hubungan antara manusia dengan masyarakat dinyatakan sebagai dialektis,
maksudnya saling terkait satu sama lain. Proses dialektis ini tercipta melalui
tiga tahap yaitu :
1. Ekstemalisasi,
yaitu proses dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun dunianya.
Melalui ekstemalisasi ini masyarakat menjadi kenyataan buatan manusia
2. Obyektivasi,
yaitu proses dimana masyarakat menjadi realitas obyektif, yaitu suatu kenyataan
yang terpisah dari manusia dan berhadapan dengan manusia. Dengan demikian
masyarakat dengan segala pranata sosialnya akan mempengaruhi bahkan membentuk
perilaku manusia.
3. Intemalisasi,
yaitu proses dimana masyarakat disergap kembali oleh manusia. Maksudnya bahwa
manusia mempelajari kembali masyarakamya sendiri agar dia dapat hidup dengan
.baik, sehingga manusia menjadi kenyataan yang dibentuk oleh masyarakat.
Apabila manusia melupakan bahwa masyarakat adalah ciptaan manusia, dia akan menjadi terasing atau tealinasi (Berger, dalam terjemahan M.Sastrapratedja, 1991; hal : xv)
Manusia dan kebudayaan, atau manusia dan masyarakat, oleh karena itu mempunyai hubungan keterkaitan yang erat satu sama lain. Pada kondisi sekarang ini kita tidak dapat lagi membedakan mana yang lebih awal muncul manusia atau kebudayaan. Analisa terhadap keberadaan keduanya hams menyertakan pembatasan masalah dan waktu agar penganalisaan dapat dilakukan dengan lebih cermat.
Contoh kebudayaan manusia terlihat kepada suku nordik yang menganut kepercayaan mitologi Nordik sebelum kedatangan agama Kristen. Kepercayaan dan legenda ini menyebar ke negara-negara Eropa utara lain, termasuk Islandia yang memiliki sumber-sumber mitologi tersebut
Mitologi tersebut merupakan
kumpulan dari kepercayaan kuno orang-orang Eropa utara yang berisi
kisah-kisah tentang makhluk supernatural, kosmologi, dan mitos-mitos lainnya
yang ditulis berbentuk puisi atau prosa dan terangkum dalam Edda. Mitologi
tersebut ditulis sebelum dan setelah kedatangan agama Kristen di
Eropa utara.
Suku bangsa Nordik memiliki ciri-ciri bermata
biru & berambut sangat pirang. Mereka tinggal di wilayah utara, yaitu
Jerman, Belanda, & Semenanjung Skandinavia.
Ras Nordik adalah salah satu sub - ras
Kaukasoid yang muncul pada akhir abad 19 sampai pertengahan abad ke-20 oleh
antropolog . Orang-orang tipe Nordic digambarkan memiliki rambut yang terang,
mata berwarna terang (biru/hijau), kulit putih , tengkorak panjang dan sempit,
hidung mancung dan sempit dan perawakannya tinggi dan dianggap mendominasi di
negara-negara Eropa Utara . Ciri-ciri psikologis Nordik digambarkan sebagai
jujur, adil, kompetitif, naif, pendiam dan individualistis .
Sumber :
- Ilmu sosial Budaya Dasar (Diperguruan Tinggi) Oleh Sarinah, S.Ag. M.Pd.I. 2016. Diterbitkan oleh Deepublish di Yogyakarta
- Pengantar Filsafat Ilmu Keperawatan oleh Sarwoko Soemowinoto. 2008. Diterbitkan oleh Penerbit Salemba Medika di Jakarta.
- Antropologi Metafisik oleh Anton Bakker. 2008. Diterbitkan oleh Penerbit Kanisius di Yogyakarta
- Buku Aktivitas Siswa: Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) VI A Oleh Fenti Rahayu S. Pd.
EmoticonEmoticon