Showing posts with label Tugas. Show all posts
Showing posts with label Tugas. Show all posts

Active and Passive Voice (Including Video with Indonesian and English Explanation)


What's Active Voice?
When the subject of a sentence performs the verb’s action, we say that the sentence is in the active voice. Sentences in the active voice have a strong, direct, and clear tone.  It follows a clear subject + verb + object construct that's easy to read.
Examples:
She buys milk
I ran to the hill yesterday

What's Passive Voice?
A sentence is in the passive voice, on the other hand, when the subject is acted on by the verb. The passive voice is always constructed with a conjugated form of to be plus the verb’s past participle. Doing this usually generates a preposition as well. That sounds much more complicated than it is—passive voice is actually quite easy to detect.
Example:
Active Voice : She buys milk
Passive Voice : Milk is bought by her

Remember, not every active voice can be changed into passive voice.
Only Active voice with Transitive verb, not Intransitive verb.

Transitive Verb
Verb that needs object.
like: buy, eat, drink, make
Example:
_I_    _buy_    _meat_
  S         V           O

Intransitive Verb
Verb that doesn’t need object.
like: go, come, sleep, run
Example :
_I_    _go to_    _school_
  S          V             Adv

Tenses in Passive Voice
1. Simple Present Tense
S + to be ( is, am, are) + V3
Active : He plays a game
Passive : A game is played (by him)

2. Present Continuous Tense
S + to be ( is, am, are) + being + V3
Active : He is playing a game
Passive : A game is being played (by him)

3. Present Perfect Tense
S + has/have + been + V3
Active : He has played a game
Passive : A game has been played (by him)

4. Simple Past Tense
S + to be ( was, were) + V3
Active : He played a game
Passive : A game was played (by him)

5. Past Continuous Tense
S + to be ( was, were) + being + V3
Active : He was playing a game
Passive : A game was being played (by him)

6. Past Perfect Tense
S + had + been + V3
Active : He had played a game
Passive : A game had been played (by him)

7. Simple Future Tense
S + will + be + V3
Active : He will play a game
Passive : A game will be played (by him)

8. Future Continuous Tense
S + will + be + being + V3
Active : He will be playing a game
Passive : A game will be being played (by him)

9. Future Perfect Tense
S + will have + been + V3
Active : He will have played a game
Passive : A game will have been played (by him)

Why using active voice?
Using the active voice conveys a strong, clear tone. The sentences with active voice are shorter and more direct.
Why using passive voice?
The subject ( the one doing the acts ) is not that important, and when we want to focus attention on the person or thing affected by the action.

Sumber:
https://www.grammarly.com/blog/active-vs-passive-voice/
https://www.englishpage.com/verbpage/activepassive.html

Adjectives and Adverbs (With Poster)


Adjectives and Adverbs Poster

What's Adjectives?

Adjectives are one of the four major word classes, along with nouns, verbs and adverbs. Examples of adjectives are: big, small, blue, old, rich and nice. They give us more information about people, animals or things represented by nouns and pronouns. Adjectives fall into two categories: descriptive and limiting.

Descriptive adjectives are those which describe the colour, size, or quality of a person or a thing while limiting adjectives place restrictions on the words they modify (quantity, distance, possession, etc.)



Examples of adjectives:
·       The dress is expensive
That bag is different from the rest of the bags
His phone is similar to mine
I am disappointed of you
That man is very cruel
I am hungry


What's Adverbs?
A word or phrase that modifies or qualifies an adjective, verb, or other adverb or a word group, expressing a relation of place, time, circumstance, manner, cause, degree, etc. (e.g., gently, quite, then, there ). Adverbs modify verbs, adjectives, or other adverbs. Many descriptive adjectives can be changed to adverbs by adding –ly to the adjective base.

Adjectives
Adverbs
Loud
Loudly
Elegant
Elegantly
Slow
Slowly
Terrible
Terribly

Examples of adverbs:
He talks loudly
She walks slowly
I smell terribly because i have a cold


Adjectives With Linking Verbs
A special category of verbs connects or links the subject with the subject complement. Unlike most verbs, these do not show action. They must be modified by adjectives, not adverbs.
Verbs that can be linked to adjectives are:
Be, Become, Remain, Stay, Appear, Seem, Sound, Feel, Look, Smell, Taste

Example:
Utie feels bad for mocking Iyan
Louis becomes tired after running for 1 hour
Julia looks beautiful in that dress
They were sorry for cancelling the concert
The pizza tastes good
Jimmy looks at his dog happily

Download original size poster HERE

Sumber:
Pyle, Michael A & Page, Mary Ellen Munoz. 1995. Cliffs TOEFL Preparation Guide Test of English as a Foreign Language. Series Editor Jerry Bobrow, Ph D.

McCharty, Chris. 2012. Adjective or Adverb. https://www.ecenglish.com/learnenglish/lessons/adjective-or-adverb. Diakses tanggal 3 April 2020.

Anonim. Adjectives and Adverbs. https://www.grammarbook.com/grammar/adjAdv.asp. Diakses tanggal 3 April 2020.
Summary "Information Technology Control and Audit Second Edition - Chapter 11 : Risiko Aplikasi dan Kontrol"

Summary "Information Technology Control and Audit Second Edition - Chapter 11 : Risiko Aplikasi dan Kontrol"

Pada buku berjudul “Information Technology Control and Audit Second Edition”, Chapter 11 yang berisi tentang “Risiko Aplikasi dan Kontrol”, di dalamnya menceritakan bahwa aplikasi berbasis komputer dengan fungsi otomatis dapat membantu proses bisnis dengan efisien. Aplikasi juga memiliki risiko terhadap organisasi yang berupa biaya yang mahal, kemungkinan kehilangan data, kerahasiaan yang lemah, ketersediaan yang terbatas, dan kinerja yang kurang.

Pada bagian pertama bab ini menjelaskan tentang risiko aplikasi. Risiko pada sistem berbasis komputer meliputi risiko yang timbul saat memproses manual, yaitu kesalahan individual. Tedapat juga risiko pada sistem dengan proses yang berjalan otomatis. Berdasarkan risiko yang terdapat pada sistem, sistem informasi profesional butuh mempertimbangkan level dari risiko terhadap aplikasi dan menetapkan kontrol untuk pencegahan. Risiko yang timbul pada aplikasi meliputi: keamanan yang lemah, pihak yang tidak berwenang mengakses data, pihak yang tidak berwenang melakukan remot akses, informasi tidak akurat, kesalahan dalam memasukan data, penyalahgunaan bagi pihak yang berwenang, proses yang tidak selesai, transaksi yang duplikat, proses yang tidak tepat waktu, sistem komunikasi yang gagal, pelatihan yang tidak memadai, bantuan yang tidak memadai, serta tidak adanya dokumentasi.

Pada bagian kedua bab ini menjelaskan tentang Risiko Aplikasi Komputerisasi Pengguna Langsung. Komputerisasi pengguna langsung menghasilkan perluasan ruang lingkup dari audit di luar ruang lingkup sistem informasi dan memasukkan ruang lingkup dari pengguna ataupun dari organisasi. Tingkat risiko dan tingkat kebutuhan kontrol bergantung terhadap seberapa pentingnya sebuah aplikasi. Ada tiga pertanyaan yang digunakan untuk menentukan seberapa pentingnya sebuah aplikasi:

  1. Apakah aplikasi berisi informasi yang dapat mempengaruhi arah atau tujuan dari perusahaan?
  2. Apakah data dari aplikasi dinilai sensitif atau berharga bagi perusahaan?
  3. Apakah aplikasi dapat mengakses aplikasi lainnya yang bersifat sensitif di komputer lain? 

Jika setiap pertanyaan terjawab “iya”, maka keabsahan, integritas, dan akurasi data dari aplikasi tersebut harus dilindungi dan dijaga.

Auditor TI harus berjaga-jaga terhadap ancaman dan risiko terhadap penggunaan aplikasi. Auditor TI harus menentukan apakah aplikasi tersebut harus diinstal dalam sebuah PC saja, terkoneksi LAN atau tidak, terkoneksi WAN, atau terkoneksi pada client/server. Hal ini untuk mencegah terjadinya pihak tidak berwenang melihat data, menduplikat data, mengubah data, atau melakukan perubahan terhadap pesan atau proses yang terkoneksi dengan jaringan.

Adapun risiko yang berkaitan dengan komputerisasi pengguna langsung:
Penggunaan sumber daya yang tidak efisien, sistem yang tidak kompatibel, sistem yang tidak terpakai, implementasi yang dinilai tidak efektif, tidak adanya pembagian kerja, pihak tidak berwenang mengakses data atau program, penyalahgunaan copyright, kerusakan informasi akibat virus komputer.

Bagian selanjutnya pada bab ini membahas Risiko Aplikasi Pertukaran Data Elektronik. Bagian ini menjelaskan bahwa auditor, manajemen, developer, dan konsultan keamanan perlu waspada terhadap risiko yang ada pada pertukaran data elektronik sebagaimana diharuskan untuk memasang sistem keamanan yang tepat serta mekanisme kontrol  terhadap aplikasi pertukaran data elektronik. Risiko yang ditimbulkan pada aplikasi pertukaran data elektronik antara lain:
Hilangnya kelanjutan bisnis, ketergantungan, hilangnya kerahasiaan terhadap informasi yang bernilai sensitif, meningkatkan penipuan, memanipulasi pembayaran, kehilangan transaksi, kesalahan pada informasi dan sistem komunikasi, kehilangan jejak audit, kegagalan aplikasi, berpotensi menciptakan aturan, pertukaran data kepada pihak ketiga yaitu penyedia provider, manipulasi organisasi, serta tidak mendapatkan tabungan untuk berjaga-jaga.

Implikasi Risiko dalam Sistem Pertukaran Data Elektronik
Implikasi yang timbul dari risiko potensial yang disebutkan di atas termasuk:
  • Potensi kehilangan jejak audit transaksi
  • Peningkatan paparan tebusan, pemerasan, atau penipuan melalui potensi gangguan layanan atau peningkatan peluang
  • Gangguan arus kas ketika transaksi pembayaran dihasilkan karena kesalahan atau dialihkan atau dimanipulasi.
  • Kehilangan profitabilitas yang terjadi karena meningkatnya biaya bunga atau pesanan yang dikirim ke pesaing karena kurangnya penerimaan pesan EDI.
  • Kerusakan reputasi karena kehilangan pelanggan utama, terutama jika masalah EDI dipublikasikan secara luas.
  • Keruntuhan finansial (penolakan pesanan EDI setelah pembuatan dan pengiriman suatu produk) di mana, misalnya, kesalahan terjadi dalam jumlah pesanan untuk produk bernilai tinggi


Pada bagian keempat dalam bab ini menjelaskan tentang Kontrol Aplikasi. Untuk meminimalisir risiko aplikasi, berbagai persyaratan fungsional dan operasional perlu dimasukkan sebagai bagian dari struktur kontrol perusahaan, seperti:
Kontrol aplikasi dan persyaratan keamanan, pengujian dan penerimaan fungsional, persyaratan dokumen, siklus hidup perangkat lunak aplikasi, metodologi pengembangan sistem, antarmuka pengguna-mesin, kustomisasi paket.

Kontrol aplikasi dapat digambarkan sebagai teknik manual atau otomatis yang digunakan untuk mengontrol input, pemrosesan, dan output informasi dalam suatu aplikasi. Sebagaimana dibahas dalam bagian sebelumnya, tujuan dari kontrol aplikasi adalah untuk memastikan pemrosesan dan integritas data yang lengkap. Kontrol aplikasi dapat dibagi menjadi tiga kategori utama: input, pemrosesan, dan output.
Adapun ruang lingkup aplikasi yang harus dikontrol yaitu:
kontrol input, antarmuka, keaslian, ketepatan, kontrol pemrosesan, kelengkapan, koreksi kesalahan, kontrol keluaran, rekonsiliasi, distribusi, dan penyimpanan.

Pengujian fungsional dan pengujian penerimaan adalah kunci untuk kontrol aplikasi. Ini memastikan bahwa aplikasi memenuhi harapan fungsional yang disepakati para pengguna, memenuhi kriteria kegunaan yang ditetapkan, dan memenuhi pedoman kinerja sebelum diterapkan dalam produksi. Rencana fungsional dan penerimaan dan hasil pengujian masing-masing perlu disetujui oleh departemen fungsional yang terkena dampak serta departemen TI.

Bagian selanjutnya pada bab ini membahas Persyaratan Dokumen. Dokumentasi memastikan pemeliharaan sistem dan komponennya dan meminimalkan kemungkinan kesalahan. Dokumentasi harus didasarkan pada standar yang ditetapkan dan terdiri dari uraian prosedur, instruksi kepada personel, diagram alur, diagram aliran data, tampilan atau tata letak laporan, dan bahanbahan lain yang menggambarkan sistem.

Kemudian terdapat pembahasan mengenai Siklus Hidup Perangkat Lunak Aplikasi. Siklus hidup perangkat lunak meliputi pengembangan, akuisisi, implementasi, dan pemeliharaan perangkat lunak. Dari siklus hidup perangkat lunak aplikasi terdapat metodologi pengembangan sistem di mana Proses pengembangan sistem formal menyediakan lingkungan yang kondusif untuk pengembangan sistem yang sukses. Metodologi pengembangan sistem mendapatkan persyaratan kontrol dan keamanan dari pengguna serta persyaratan fungsionalnya. Kemudian terdapat antarmuka pengguna yang merupakan sarana bagi pengguna untuk berinteraksi dengan sistem. Contohnya adalah mouse, layar, dan keyboard. Antarmuka yang efektif untuk pengguna akan membantu mengurangi biaya dan meningkatkan akurasi dan efisiensi.

Pada bagian selanjutnya terdapat pembahasan mengenai Pemeliharaan Aplikasi yang di dalamnya menjelaskan bahwa Organisasi sering merasa bahwa begitu aplikasi dimasukkan ke dalam produksi, semua pekerjaan selesai. Namun, aplikasi memerlukan pemeliharaan dan perubahan seiring waktu, dan perubahan memberikan peluang risiko. Pemeliharaan perangkat lunak adalah fase penting dalam siklus hidup pengembangan sistem. Perawatan dapat dipisahkan menjadi tiga kategori berikut:
  • Perawatan korektif: perbaikan program darurat dan debugging rutin
  • Pemeliharaan adaptif: akomodasi perubahan
  • Pemeliharaan yang sempurna: peningkatan pengguna, peningkatan dokumentasi, dan pengodean ulang untuk efisiensi


Berikut ini adalah hal yang harus ditinjau untuk mengevaluasi efektivitas dan efisiensi proses pemeliharaan aplikasi:
  • Rasio biaya perawatan aktual per aplikasi versus rata-rata semua aplikasi
  • Waktu rata-rata yang diminta untuk mengirimkan permintaan perubahan
  • Jumlah permintaan perubahan untuk aplikasi yang terkait dengan bug, kesalahan kritis, dan spesifikasi fungsional baru
  • Jumlah masalah produksi per aplikasi dan perperubahan perawatan masing-masing
  • Jumlah perbedaan dari prosedur standar, seperti aplikasi yang tidak terdokumentasi, desain yang tidak disetujui, dan pengujian reduksi
  • Jumlah modul yang dikembalikan dikembalikan ke pengembangan karena kesalahan ditemukan dalam biaya penerimaan
  • Waktu berlalu untuk menganalisis dan memperbaiki masalah
  • Persen perangkat lunak aplikasi yang secara efektif didokumentasikan untuk pemeliharaan


Aplikasi memerlukan pemeliharaan untuk memperbaiki kesalahan, menyesuaikan aplikasi dengan persyaratan baru, atau menyempurnakan aplikasi melalui fungsi tambahan untuk memenuhi kebutuhan bisnis. Pemeliharaan juga menimbulkan risiko. Auditor yang ditugaskan untuk mengevaluasi risiko, efektivitas, dan efisiensi pemeliharaan aplikasi yang terkait dengan aplikasi harus meninjau berbagai hal. Seperti melihat kinerja aktual dan masalah yang terkait dengan aplikasi, disesuaikan dengan standar yang ditetapkan. Selain itu, masalah pemeliharaan perlu ditelusuri kembali ke penyebabnya.



Begitulah hasil dari Summary dari chapter 11 mengenai "Risiko Aplikasi dan Kontrol".

Critical Review : Sistem Pakar Penentuan Jenis Penyakit Ayam dengan Metode Forward Chaining Berbasis Android

Critical Review : Sistem Pakar Penentuan Jenis Penyakit Ayam dengan Metode Forward Chaining Berbasis Android


Judul : Sistem Pakar Penentuan Jenis Penyakit Ayam dengan Metode Forward Chaining Berbasis Android

Pengarang : Fida Wiji Lestari

1.    Field Establishment
Kebutuhan informasi tentang penyakit ayam petelur saat ini sangat dibutuhkan, hal ini biasanya terjadi pada daerah yang jauh dari pemukiman, salah satunya peternak ayam petelur yang berlokasi di pedesaan yang jauh dari perkembangan teknologi, jauh dari dokter spesialis ayam atau ahli dan pakar yang ada di lingkungan sekitar. Salah satu peternakan tersebut ada di Desa Kidal, Kecamatan Tumpang. Dari permasalahan tersebut, mempunyai sebuah solusi yaitu media bantu berupa aplikasi layanan untuk mendiagnosa penyakit ayam berbasis android, yang dapat memberikan solusi untuk menangani permasalahan.

2.    Cara Penanganan
Pada aplikasi ini user dapat mendiagnosa melalui gejala – gejala untuk tau penyakit yang diderita ayam. Dengan penerapan metode Forward Chaining perhitungan dilakukan dengan mudah karena dimulai dengan mencocokkan gejala yang di inputkan dengan rules penyakit yang ada, kemudian dihitung dengan rumus probalitas.

3.    Metode
Aplikasi ini menggunakan algoritma forward chaining. Forward chaining merupakan metode inferensi yang melakukan penalaran dari suatu masalah kepada solusinya. Jika klausa premis sesuai dengan situasi (bernilai TRUE), maka proses akan menyatakan konklusi. Forward chaining adalah data-driven karena inferensi dimulai dengan informasi yang tersedia dan baru konklusi diperoleh.



4.    Solusi
Aplikasi ini memiliki beberapa menu pilihan pada menu utamanya, yang berupa: Diagnosa, Data Penyakit, Bantuan, Tentang, dan Keluar. Pada menu “Diagnosa” terdapat beberapa check box mengenai gejala-gejala pada penyakit ayam, ketika sudah memilih beberapa gejala langkah selanjutnya adalah mencari tahu penyakit yang diderita ayam dengan menekan tombol “Proses”. Pada menu “Data Penyakit” berisi tentang penyakit-penyakit yang menderita ayam beserta penjelasan penyakit dan cara penanggulangannya. Pada menu “Bantuan” berisi tentang informasi bantuan penggunanaan menu-menu pada aplikasi tersebut. Menu “Tentang” hanya menampilkan informasi-informasi tentang pembuat aplikasi tersebu.

5.    Evaluasi
·      Perlu adanya admin agar user dapat memberikan feedback untuk konsultasi penyakit ayam.
·      Bisa diterapkan di multiplatform, agar tidak terbatas pada android saja.
·      Pada aplikasi ini terdapat 17 macam penyakit pada ayam secara umum, dapat dikembangkan untuk penyakit yang lebih detail lagi.

6.    Kontribusi
Dengan adanya aplikasi Diagnosa Ayam ini dapat membantu memudahkan user untuk melakukan proses pendiagnosaan pada ayam, namun begitu sistem pakar ini tidak berarti menggantikan dokter, tetapi hanya membantu dalam mengkonfirmasikan keputusannya.

Daftar Pustaka:
Lestari, Fida Wiji. 2017. Sistem Pakar Penentuan Jenis Penyakit Ayam dengan Metode Forward Chaining Berbasis Android. https://www.researchgate.net/. Diunduh pada tanggal 26 November 2018.

Link unduh:
https://www.researchgate.net/publication/318722084_Sistem_Pakar_Penentuan_Jenis_Penyakit_Ayam_dengan_Metode_Forward_Chaining_Berbasis_Android

Formulir Kontak

Name

Email *

Message *